Selasa, 30 Maret 2010

DIRIMU ADALAH YANG KAU FIKIRKAN

Kisah seorang laki-laki yang selalu panik bila bertemu dengan binatang laba-laba di rumahnya. Seringkali Ia membunuh laba-laba tersebut karena akut digigit dan takut padabisa yang ada pada laba-laba.

pada suatu malam ketika hendak ke kamar mandi laki-laki tersebut bertemu dengan laba-laba dan dengan sigap di ambil sapu lidi untuk memukul laba-laba.Tak lama setelah keluar dari kamar mandi, laki-laki tadi berteriak histeris sambil memegang celananya.Rupanya Ia merasa di gigit oleh laba-laba yang masuk ke dalam celananya. Setelah di periksa ternyata hanya seekor semut.Ha...ha...rupanya laki-laki itu sedemikian di kuasai oleh fikirannya yang negatif.

Padahal laba-laba pernah menjadi pahlawan ketika Rasulullah dan sahabatnya bersembunyi di gua Hiro,sarang yang di buatnya di mulut gua menandakan pada orang kafir Qurasy bahwa di dalam gua tersebut tidak ada orang.Subhanallah....seekor laba-laba saja tahu mana orang baik dan jahat.

Sabtu, 15 Agustus 2009

KUNCI SUKSES



Ada enam hal kunci sukses

1. Fikiran
Kita adalah apa yang kita fikirkan,hindari fikiran negatif lakukan yang terbaik dan optimis.

2. Kemauan diri sendiri
Sesuatu itu di lakukan jika kita punya kemauan untuk melakukannya.

3. Hilangkan gengsi
Gengsi yang besar tidak dapat menghantarkan anda ke jenjang kesuksesan.

4. Hilangkan rasa takut
Bia anda merasa takut hanya satu resepnya yaitu hadapi.

5. Hilangkan sifat malas
Resepnya:- paksa diri untuk tetap melakukannya
- berada di tengah orang -orang yang rajin

6. Menumpuk impian sebesar mungkin
Impian yang besar memacu seseorang untuk bekerja keras.

Sabtu, 06 Juni 2009

MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG CERDAS DENGAN ANANDA



Ada tiga hal yang saling terkait dalam mendidik anak dan berkomunikasi dengan mereka yaitu : Pola Asuh,yang pada dasarnya adalah perlakuan orang tua dalam rangka memenuhi kebutuhan, memberi perlindungan, dan mendidik anak dalam kehidupan sehari-hari (Meichati, 1978). Pola asuh kemudian akan menentukan Bentuk Komunikasi yang akan dipilih orang tua dalam berhadapan dengan anak-anak mereka. Nah, bentuk komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak memiliki sumbangan yang besar terhadap Pola Perilaku yang dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari si anak.

Bentuk Komunikasi dibagi menjadi tiga:

Permisif : memberikan kebebasan yang besar kepada anak dengan konsekuensi tidak adanya kedisiplinan dalam diri dan keseharian anakmisalnya : " Ini kamarmu, urusan penataannya terserah padamu ..."

Koersif : mendisiplinkan anak dengan paksaan, tanpa adanya kebebasan bagi anak untuk memiliki pilihan atau mengambil keputusanmisalnya : " Tempat tidurmu menghadap utara saja ya... Nggak usah diubah-ubah lagi."

Dialogis : memberikan kebebasan dalam memilih atau mengambil keputusan tanpa mengesampingkan kedisiplinan dari si anak. Pola asuh dialogis ini kemudian akan memunculkan kemandirian dan rasa tanggung jawab dalam diri anak.misalnya : "Menurutmu mana yang lebih bagus ya...Lemari diletakkan di samping tempat tidur, atau disamping meja belajar?"Ketiga macam perlakuan kita terhadap anak tersebut, meskipun berbeda-beda kombinasinya, tetapi kesemuanya harus tetap mengedepankan bentuk komunikasi dialogis. Mengapa? Karena selain merupakan perintah Allah, ini juga merupakan tuntunan para Nabi dan Rasul.




25 CARA BERDIALOG DENGAN ANAK AGAR MAU MENDENGAR


Bagian penting dari disiplin adalah belajar bagaimana berbicara dengan anak-anak. Cara kita berbicara dengan anak kita menentukan cara dia belajar berbicara dengan orang lain.Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk hal ini:


1. Connect before you direct - Membuat perhatian

Sebelum memberikan arahan kepada anak kita, jongkoklah setinggi level anak kita dan tatap matanya untuk mendapatkan perhatiannya. Ajarlah dia bagaimana untuk fokus. "Azzam, saya butuh perhatiannmu", "Evi, saya butuh kamu mendengarkan ini," . Berikan bahasa tubuh yang sama saat mendengarkan mereka. Pastikan kontak mata kita tidak terlalu intens sehingga anak kita menganggap pandangan mata itu sebagai cara "berkomunikasi" bukan"mengontrol"


2. Address the child - Sebut Namanya

Awali permintaan kita dengan menyebutkan nama anak kita. "Suwandi, bunda bisa minta tolong...


3. Stay brief - Bicara singkat dan jelas. Gunakan aturan "satu kalimat", letakkan kata arahan di awal kalimat. Semakin lama kita bertele-tele, anak kita akan semakin berperilaku "tuli" denganisi kata-kata kita. Terlalu banyak bicara adalah kesalahan paling umum yang terjadi saat berdialog tentang suatu masalah. Kondisi seperti ini membuat anak kita merasa bahwa kita sendiri tidak terlalu yakin dengan apa yang ingin kita sampaikan. Dan ia akan beranggapan bahwa semakin ia membuat kita terus berbicara, semakin mudah membuat kita menyimpang dari pokok masalah sebenarnya.


4. Stay simple - Sederhana

Gunakan kalimat-kalimat pendek dengan kata-kata yang mengandung satu suku kata. Cobalah dengarkan bagaimana anak-anak berkomunikasi dengan teman-teman sebayanya dan cermatilah caranya. Bila anak kita sudah memperlihatkan pandangan yang menunjukkan bahwa ia sedang tidak berminat, itu artinya kata-kata kita tidak lagi dimegerti olehnya.


5. Ask the child to repeat the request back to you - Minta untuk mengulangi

Jika ia tidak dapat mengulanginya, mungkin kata-kata kita terlalu panjang atau terlalu rumit.


6. Make an offer the child can't refuse - Beri tawaran yang tidak dapat ditolak.Kita dapat memberikan alasan terhadap seorang anak usia 2 atau 3 tahun, khususnya untuk menghindari "unjuk kekuatan" antara kita dengannya, misalnya : "Odi, cepatlah berpakaian supaya kamu bisa bermain di luar". Berikan sebuah alasan untuk permintaan kita yang memang untuk "keuntungan" sang anak dan juga "sulit untuk ditolak" dia. Kondisi ini akan membuat dia tidak mencoba "unjuk kekuatan" dan mau melakukan apa yang kita inginkan.


7. Be positive - Arahkan bukan larang

Daripada mengatakan "Jangan lari-lari", cobalah dengan : " Di dalam rumah, kita berjalan, di luar rumah kamu boleh berlari".


8. Begin your directives with I want - Awali dengan "Ibu mau..." "Ayah ingin..."

Daripada mengatakan"Turun !!", cobalah dengan : "Saya ingin kamu turun". Daripada "Sekarang giliran Meyda", cobalah dengan : " Bunda ingin kamu beri giliran buat Meyda". Metode seperti ini berhasil baik untuk anak-anak yang ingin bersikap baik tetapi tidak suka "diperintah". Dengan mengucapkan "Saya ingin....," kita memberinya alasan untuk "rela melakukannya" dibanding hanya sekedar "sebuah perintah".


9. After ... then .... - Sesudah ....boleh ..."

Oki, setelah kamu selesai menggosok gigi, saya akan membacakan cerita"."Setelah PR kamu selesai, kamu boleh nonton TV"Kata "setelah" yang mengatakan bahwa kita mengharapkan "kepatuhan", lebih berhasil diterapkan dibanding kata 'kalau". Pemilihan kata ini mengkondisikan anak pada satu pilihan, saat kita tidak bermaksud memberinya pilihan.


10. Leg first, mouth second - Berbuat dahulu baru berbicara

Daripada berteriak "Matikan TV, sekarang waktunya belajar !!", cobalah untuk berjalan mendekati anak, bergabung dengan keasyikannya nonton TV sebentar, dan setelah itu , saat ada jeda iklan TV, mintalah anak untuk mematikan TV. Berjalan mendekati anak kita sebelum memintanya melakukan sesuatu memiliki pesan tersirat bahwa kita serius dengan permintaan kita. Jika tidak demikian, anak-anak akan menafsirkannya sebagai pilihan belaka.


11. Give choices - Tawarkan pilihan

"Kamu mau pakai piyama atau gosok gigi dulu?" "Baju warna merah atau yang biru?"


12. Speak developmentally correctly - Bicara yang membangun

Semakin kecil usia seorang anak, penagarahan kita seharusnya semakin pendek dan semakin sederhana. Pertimbangkan tingkat pengertian anak kita. Sebagai contoh, suatu kesalahan umum yang sering dilakukan orang tua saat bertanya pada anaknya yang masih berusia 3 tahun., "Kenapa kamu lakukan itu?"Bahkan sebagian besar orang dewasapun hampir tidak dapat menjawab pertanyaan terbuka seperti itu. Cobalah dengan, " Mari kita bicarakan tentang apa yang baru saja kamu lakukan".


13. Speak socially correctly - Bicara dengan baik

Bahkan anak usia 2 tahun pun dapat mengatakan "tolong". Upayakan anak kita belajar bersikap sopan. Jangan sampai mereka berfikir bahwa "etika" adalah sebuah"pilihan". Berbicaralah kepada anak kita dengan cara yang kita inginkan mereka lakukan juga kepada kita.


14. Speak psychologically correctly - Tidak mengancam

Kalimat pembuka berupa "ancaman" atau "menghakimi" cenderung menempatkan anak pada sikap mempertahankan diri. Kata "kamu" berisi pesan yang membuat seorang anak jadi bungkam. Kata "saya" berisi pesan yang "tidak menuduh". Daripada mengatakan , "Kamu lebih baik lakukan ini..." atau " Kamu harus ....", cobalah katakan ," Saya ingin...." atau "Saya senang sekali kalau kamu....".Daripada mengatakan " Kamu harus membersihkan meja", cobalah katakan, " Oki, Saya butuh kamu untuk membersihkan meja ini". Sebaliknya jangan berikan pertanyaan arahan bila tidak ingin mendapatkan jawaban "tidak". Contoh : jangan katakan, "Maukah engkau mengangkat jas-mu ?", cukup katakan," Tolong angkat jas-mu"


15. Write it - Menuliskannya

"Mengingatkan" dapat berubah dengan mudah menjadi 'Mengomel", khususnya bagi anak-anak pra-remaja yang merasa jika mereka diperintahkan sesuatu akan membuat mereka langsung masuk ke dalam golongan "budak". Tanpa mengucapkan 1 kata pun, kita sebenarnya juga masih dapat berkomunikasi apa saja yang ingin kita sampaikan. Bicaralah dengan pensil dan notes. Tinggalkan catatan/pesan jenaka untuk anak kita. Lalu duduklah dan lihatlah apa yang akan terjadi.


16. Talk the child down - Dengan kesabaran

Semakin nyaring anak kita berteriak, semakin lembut kita meresponinya. Biarkan sejenak anak kita meluapkan kemarahannya sementara kita sewaktu-waktu bisa menyela dengan komentar ,"OK, saya mengerti" atau "Boleh saya bantu?". Kadang-kadang hanya dengan memiliki seorang pendengar yang peduli akan meredakan sifat tantrum seorang anak. Jika kita menghadapainya dengan tingkat kemarahan yang sama dengan anak kita, maka kita harus berhadapan dengan 2 macam tantrum. Jadilah sebagai orang dewasa untuk anak kita.


17. Settle the listener - Jadi pendengar

Sebelum memberikan perintah, pulihkan lebih dahulu keseimbangan emosi kita. Jika tidak, kita hanya akan membuang emosi saja. Tidak ada satupun yang "mengendap" dalam pikiran seorang anak bila dia sedang berada dalam kondisi emosi yang tidak baik.


18. Replay your message - Mengulang pesan

Batita butuh diarahkan ribuan kali. anak-anak dibawah usia 2 tahun, masih sulit memahami arahan-arahan kita. Sebagian besar anak usia 3 tahunan mulai belajar memahami arahan sehingga apa yang kita bicarakan mulai "mengendap" dalam pikiran mereka. Cobalah untuk mulai mengurangi "arahan yang diulang-ulang" saat anak kita mulai beranjak lebih besar. Anak-anak pra remaja bahkan menilai "pengulangan" ini sebagai bentuk "omelan"


19. Let your child complete the thought - Ajak berfikir

Daripada mengatakan, "Jangan sampai barang-barang yang kotor dan berantakan ini bertumpuk!," cobalah katakan,"Azzam, coba fikirkan dimana kamu mau menyimpan peralatan sepak bolamu ini.". Membiarkan anak memikirkan hal seperti ini cenderung memberikan sebuah pelajaran yang bertahan lama.


20. Use rytme rules - Membuat pola/ritme

Misal: If you hit, you must sit.". Jika kamu memukul adik, duduk di tangga. Memukul, duduk di tangga. Mintalah anak kita untuk mengulangi ritme yang semacam ini.


21. Give likable alternatives - Beri pilihan yang menyenangkan

"Kamu nggak bisa pergi sendirian ke taman itu, tapi kamu bisa bermain di lapangan sebelah"


22. Give advance notice - Beri penekanan

"Kita akan segera pergi. Bilang "bye-bye" ke mainanmu, "bye-bye" ke teman-temanmu."


23. Open up closed child - ajak lebih terbuka

Hati-hati dalam memilih kalimat yang bertujuan untuk "membuka" pikiran dan mulut si kecil yang sedang "tertutup" ini. Tetaplah pada topik-topik yang kita tahu bisa membuat anak kita antusias. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban lebih daripada sekedar "ya" atau "tidak". Tetaplah pada hal-hal yang spesifik. Daripada mengatakan, "Apakah kamu senang dengan sekolah hari ini?, cobalah katakan "Apa yang paling menyenangkan yang kamu kerjakan hari ini?"


24. Use when you... I feel...because... - Arahan yang jelas
Contoh : "Kalau kamu lari-lari dan jauh dari bunda di dalam toko ini, bunda akan sangat khawatir karena mungkin kamu akan tersesat".


25. Close the discussion - akhiri pembicaraan

Jika memang ada hal yang tidak dapat lagi didiskusikan, katakanlah kepada anak kita," saya tidak akan berubah pikiran tentang masalah ini. Maaf." Kita kan menghemat "kelelahan" dan "air mata" kita, juga anak kita. Simpan nada "serius" kita jika diperlukan nanti.
Selamat berjuang dan berusaha...!!
Setiap anak adalah bintang, kita -lah parang orang tua- yang menentukan (setelah Allah tentunya...) sberapa terang dan redup cahaya bintang-bintang itu.

..Semoga kejayaan ummat ini menjadi pertemuan terindah antara takdir Allah dengan usaha keras kaum bunda dan ayah untuk mendidik putra-putrinya, aaamiin
Fastabiqul khairoot

Selasa, 02 Juni 2009

DARI LINGKUNGANNYA..... ANAK-ANAK BELAJAR








Jika anak banyak di cela,
ia akan terbiasa menyalahkan.

Jika anak banyak di musuhi,
ia akan terbiasa menentang.

Jika di hantui ketakutan,
ia akan terbiasa merasa cemas.

Jika anak banyak di kasihi,
ia akan terbiasa meratapi nasibnya.

Jika anak di kelilingi olok-olok,
ia akan terbiasa menjadi pemalu.

Jika di kitari rasa iri,
ia akan terbiasa merasa bersalah

Jika anak serba di mengerti,
ia akan terbiasa menjadi penyabar

Jika anak banyak di beri dorongan,
ia akan terbiasa percaya diri.

Jika anak banyak di puji,
ia akan terbiasa menghargai.

Jika anak di terima oleh lingkungan,
ia akan terbiasa menyayangi.

Jika anak tidak banyak di persalahkan,
ia akan terbiasa senang menjadi dirinya sendiri.

Jika anak mendapatkan pengakuan dari kiri-kanan,
ia akan terbiasa manetapkan arah langkahnya.

Jika anak diperlakukan dengan jujur,
ia akan terbiasa melihat kebenaran.

Jika anak ditimang yanpa berat sebelah,
ia akan terbiasa melihat keadilan.

Jika anak menenyam rasa aman,
ia akan terbiasa mengandalkan diri
dan mempercayai orang sekitarnya.

Jika anak dikerumuni keramahan,
ia akan terbiasa berpendirian:
"sungguh indah dunia ini".

BAGAIMANAKAH ANAK ANDA...........?


(puisi Dorothy Low Nolte)

Kamis, 14 Mei 2009

DO'A SEBAGAI INVESTASI



"Dan Robbmu berfirman :berdo'alah kepada-ku niscaya akan aku perkenankan"

(qs.mukmin :40)

Allah menjamin pasti akan mengabulkan permintaan setiap hambanya,lalu bagaimana dengan
seseorang yang merasa bosan berdo'a karena ada beberapa do'anya belum dikabulkan...?Agar kita senantiasa berkhusnudzon kepada Allah,maka kita harus memandang bahwa do'a itu merupakan sebuah investasi yang sangat berharga.

Para ulama menjelaskan bahwa do'a itu bisa menghasilkan 3 bentuk kemungkinan:

1.Terkabulnya do'a sesuai apa yang kita harapkan,biasanya kita merasa bahagia.

2.Terhindar dari keburukan dan di ganti dengan kebaikan yang setara dengan keburukan yang akan menimpanya, Allah menghindarkan seseorang dari penyakit berbahaya sehingga tidak perlu mendapatkan perawatan medis yang memerlukan biaya yang cukup besar.

3.Allah menunda dan do'a tersebut di nilai sebagai investasi yang akan diterimanya diakhirat,bila kita merasa do'a kita belum dikabulkan di dunia maka Allah akan menyediakannya di akhirat,semakin banyak dan sering kita berdo'a maka semakin banyak investasi super laba kita.

"Dan apa hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,maka(jawablah) bahwa Aku adalah dekat.Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku,maka hendaklah itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah meraka beriman kepada-Ku,agar meraka selalu dalam kebenaran."(qs albaqoroh:186)


"Sesungguhnya Robb kalian yang Mahasuci lagi Mahatinggi itu Mahamalu dan Mahamulia,Dia malu terhamba-Nya jika dia mengangkat kedua tangannya kepada-Nya untuk mengembalikan keduanya dalam keadaaan kosong(tidak dikabulkan)"(HR:Abu Dawud).

Marilah kita senantiasa berdo'a karena tidak ada do'a yang sia-sia....!Allahumma amiin.

Minggu, 10 Mei 2009

TAMBAH SEHAT DENGAN KHUSNUZON




"Hai orang-orang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa."(s.al hujurat:12).


Berbaik sangka(khusnuzon) berhubungan erat dengan emosi positif dan kekuatan fisik,tak hanya membuat lebih tenang tapi juga efektif dalam memperlambat penuaan.

Kebenaran ayat diatas terbukti sudah dengan penelitian yang melibatkan 1.558 orangtua keturunan Meksiko-Amerika, sebelum diadakan penelitian para partisan(orang yang di teliti) tidak mengalami kerapuhan fisik.Para partisan di teliti selama 7 tahun,yang di lakukan oleh 3 orang ahli dari University of Texas Branch di Galveston dan di publikasikan di Psichology and Aging sebuah jurnal dari Amerika Psicology Asosiasion.

Hasilnya menunjukkan,partisan yang kurang berfikir positif mengalami peningkatan angka kerapuhan fisik 8 % selama 7 tahun.Berfikir positif secara langsung mempengaruhi kesehatan melalui respon kimia dan syaraf,yang bermafaat juga untuk meningakatkan kemapuan intelektual,fisik,psikologi,dan sosial seseorang.

Penelitian yang dilakukan oleh seorang profesor psikologi dari Universitas of Toronto Kanada yaitu Michael Inzlicht mengatakan: bahwa otak orang yang beragama berbeda dengan orang yang tidak beragama,orang yang religius(beragama) jauh lebih tenang dan memiliki tingkat stres atau kecemasan yang lebih rendah di bandingkan dengan orang yang tidak mempercayai agama.

Marilah kita senantiasa berfikir positif.....!

POTENSI MANUSIA



...Setiap manusia terlahir di bekali oleh Alla SWT dengan potensi-potensi yang luar biasa,berupa " akal,jasad,dan jiwa."
Ketiga potensi ini perlu diasah dengan memberikan makanannya agar potensi ini menjadi tajam dan peka melihat kondisi yang ada di dekatnya.
Akal perlu ilmu, jasad memerlukan menu yang sehat dan halal,sementara jiwa perlu melakukan ibadah atau ilmu-ilmu agama yang dapat mendekatkan diri pada sang pencipta.
Akal yang sehat dapat memberikan ilmunya pada orang lain,jasad yang kuat dapat menolong dengan tenaga atau materi yang di miliki ,jiwa yang stabil dapat saling mendo'kan dan mengingatkan antara sesama.

"Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali nutuk beribadah"(qs adzariyat:56),pada hakekatnya berbagi dengan apa saja yang kita miliki merupakan sebuah bentuk ibadah.

Indahnya berbagi dengan apa saja yang kita miliki,bisa kita mulai sekarang...!Semoga Allah memudahkan langkah-langkah kita.